Thursday, August 9, 2012

PHP

Setelah ngetrend dengan kata "galau" sekarang tengah ramai diperbincangkan mengenai Pemberi Harapan Palsu atau "PHP" huahahaha~ sebenarnya kalian pasti udh sering denger kaan kata itu? Atau pernah ngalamin juga? HAHA mari kita do'akan tuhan mengampuni dosanya dan memberikan hidayahnya segera o:) naah sebenarnya sebagai anak2 Muda yang labil dan tetap amanah, saya mendapat beberapa klasifikasi PHP menurut penilaian dan pengalaman pribadi *eh here we goo

  • PHP jenis pertama
Dalam hal ini pelaku diitimidasi oleh korban? Lohh dee gak kebalik? Ngga! Jadi pelaku hanya ingi hanya sekedar "say hello" atau ngejaga sillaturahmi ttp pihak korban sudah menanamkan rasa yang lebih, Jadi saat pelaku merasa dirinya sudah cukup menjalin komunikasi dengan korban, korban merasa tersakiti dan meninggalkan, korban menamakan pelaku dengan debutant *PHP"
  • PHP jenis kedua
Dalam hal in? korban sudah merasa kedekatan hubungan mereka berdua sudah semakin dekat, korban sudah menunggu hari dimana hubungan mereka diresmikan oleh salahsatu satu dr  pihak lain, bahkan korban mulai sering memberikan #kode untuk pelaku dan korban mulai membicarakan secara halus dengan pelaku mengenai hubungan mereka. Tapi apa reaksi pelaku hanya menganggap kedekatan mereka hanya sebatas Teman, atau lebih parahnya pelaku mengatas namakan tindakannya diatas hubungan antara adik dan kakak. Miris saudara
  • PHP yang ketiga
Dalam hal ini pelaku mendekati korban dengan cara yang halus, memberikan perhatian,saling mengutarakan untaian rindu yang terpendam, saling memiliki nama panggilan, tertawa dalam setiap obrolan dan seringkali jalan bersama. Lalu pelaku tiba-tiba mulai menjauh, mulai sulit untuk mendapatkan kabar, sulit dihubungi dan membalas chat dengan singkat, disaat korban sudah merasa nyaman dan sudah meninggalkan orang-orang diskelilingnya demi berdekatan dengan pelaku usaha tp pelaku pergi begitu saja dan berperilaku seolah-olah antara dirinya dengan korban tidak pernah terjadi apa-apa. Pelaku PHP ini sepertinya perlu merasakan hangatnya ciuman aspal dan merasakan terbang di tugu dengan tali di leher :)
  • PHP jenis keempat
Dalam hal ini pelaku dan korban sudah sama-sama memiliki komitment, mereka memang dekat tapi kedekatan hanya sebatas ini. Mereka sama-sama merasa nyaman tanpa adanya status yang mereka miliki. Komitment ini tidak terucapkan, tapi keduanya sudah mengetahui porsi2 mereka. Jadi saat salah satu diantara mereka pergi, pihak lain akan merelakan walaupun kadang merasa berat dan canggung, tp mereka tidak meminta apapun dr pihak tersebut. Kasus ini dapat pula disebut sbg hubungan tanpa status
  • PHP jenis kelima
Pelaku mengumpulkan korban-korbannya dengan memperlakukan semuanya setara, dengan tidak berfikir untuk memberikan yang "special" dari salah satu diantara mereka, dan pihak korban parahnya merasa "dia" adalah satu2nya, dengan tidak mengetahui pihak ke-1 dan ke-10 yang merasakan hal yang sama. Pelaku terus memperlakukan korban dengan baik sampai korban mulai menanyakan hubungannya dan diapun akan segera menjauh. Pelaku ini memang seharusnya dikuliti dan direbus dalam wajan panas :)


Yang perlu kalian semua tau, menurut saya status itu penting yaa itu juga menjadi pengikat antara pihak2 yang menjalaninya, dan yang harus kalian tanya padadiri kalian sendiri sebelum berpendapat adalah "apa dia yang ngasih harapan atau kalian yang berharap". Dan bagi kita para mahasiswa pelaku PHP,semoga dia dibalas dengan pihak PHD yaitu pemberi harapan dingin. Lalu bagaimana dengan saya?  Saya bangga menjadi PHP!!!! Yaitu pemberi harapan pasti.sekian :)

0 komentar:

Post a Comment